top of page
!

RECENT POSTS: 

FOLLOW ME:

  • Facebook Clean Grey
  • Twitter Clean Grey
  • Instagram Clean Grey
Search

Malam Menuju Hingga Penghujung Malang Record Store Day 2016

  • RHA
  • Apr 18, 2016
  • 6 min read

Sabtu (16/4) pergelaran Malang Record Store Day 2016 atau yang biasa disingkat dengan RSDMLG 2016 sukses diselenggarakan di Malang Digital Lounge (eks Telkom, Kayutangan) kota Malang. Acara yang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga 23.00 WIB tersebut sukses mengundang antusiasme dari para pemburu-pemburu rilisan fisik untuk datang berburu dan berbelanja rilisan secara bertahap tanpa henti selama acara berlangsung. Kota Malang sendiri sudah keempat kalinya turut berpartisipasi dalam merayakan momen Record Store Day. Setiap tahunnya perhelatan Malang Record Store Day selalu berhasil mengundang banyak perhatian khalayak pecinta rilisan fisik dari dalam hingga luar kota Malang.

Selain para pemburu rilisan, para pelaku musik pun juga tidak mau ketinggalan untuk turut serta merayakan hari besar ini dengan melahirkan rilisan anyar mereka, mulai dari debut album yang diperjual belikan di tiap booth hingga demo yang dibagikan secara gratis alias cuma-cuma di Malang Records Store Day 2016. Ya!! GRATISSS!!

Kali ini saya pribadi akan menceritakan beberapa hal menarik yang saya alami ketika sebelum dan saat perayaan Malang Record Store Day 2016 digelar.

sehari sebelum RSDMLG 2016 digelar, para records label dan pelaku musik di kota Malang sudah banyak memberikan ultimatum di media sosial jika mereka akan merilis album dalam bentuk fisik, entah itu demo, EP ataupun full album. Ultimatum yang sukses membuat saya bingung. Ya, saat ultimatum dari para records label dan pelaku musik dilancarkan, kondisi dompet dan nafsu berbelanja rilisan saya sungguh bagaikan air dan api yang tidak pernah bersatu, bahkan bisa dibilang berseteru.

Awalnya saya sudah mengantisipasi kondisi tersebut dengan memilah dan memprioritaskan mana rilisan yang paling ingin saya miliki dan dengarkan terlebih dahulu dengan bertanya pada salah satu tim RSDMLG yang kebetulan beliau adalah salah satu kolega saya yang diberi amanat untuk mengumpulkan press release dari band-band yang akan merilis demo atau album pada perhelatan RSDMLG 2016. Karena rencananya press release tersebut akan dimuat dalam cetakan official fanzine Record Store Day Malang #4 yang akan dibagikan secara gratis bagi para pengunjung RSDMLG 2016 sekaligus untuk menjadi informasi para pengunjung perihal siapa saja label/band yang akan merilis fisik pada momen RSDMLG 2016.

Setelah selesai membuat daftar rilisan yang akan dibeli, rencana yang sebelumnya sudah tersusun rapi tiba-tiba berantakan dalam waktu yang sungguh singkat. Petaka yang berawal dari penjelajahan di media sosial, muncul tanpa permisi dan tidak terduga di salah satu akun milik band favorit saya dari kota Malang yang berbunyi “Jika beruntung besok akan kalian jumpai dalam perayaan Malang Record Store Day 2016”. Sontak hal tersebut membuat kening saya mengerucut. Okelah mungkin besok saya bisa membuat perjanjian terkutuk dengan band satu ini agar bisa mendapatkan rilisannya, pikirku saat itu.

Kemudian berselancar di media sosial saya lanjutkan hingga pada akhirnya saya kembali terhenti di salah satu postingan foto rilisan fisik yang hanya berbunyi “Sampai jumpa besok”. Postingan tersebut langsung membuat saya berhenti berselancar di media sosial dan berpikir serakah untuk menemukan cara agar bisa mendapatkan seluruh rilisan yang saya inginkan.

Akhirnya saya menemukan ide yang tidak terlalu brilian akan tetapi mujarab, bahkan ide ini sedikit terpaksa saya lakukan. Yakni ide upgrade rilisan. Artinya saya akan menjual beberapa koleksi rilisan yang sudah mulai jarang saya dengarkan untuk diperbarui dengan rilisan-rilisan anayar yang akan hadir di acara RSDMLG 2016. Sepertinya ini adalah ide yang paling masuk akal daripada saya mencari uang dengan cara yang tidak-tidak. Hahahaha…

Akhirnya malam itu saya memulai memilah rilisan apa saja yang akan saya relakan untuk dilepas di perhelatan RSDMLG 2016. Meski sudah jarang diputar dan didengarkan, saya masih saja sedikit merasa bingung dan tidak rela. Haaah! Apa boleh buat, saya benar-benar penasaran dan ingin memiliki karya mereka yang rilis pada RSDMLG 2016.

Perhelatan Malang Record Store Day 2016 digelar….

Kebetulan pada saat itu saya bersama Toko Reka Records mengisi salah satu booth di RSDMLG 2016. Kedatangan saya sedikit terlambat akibat kerepotan berpikir bagaimana cara membawa box dan beberapa kardus berisi rilisan untuk dibawa menuju Kayutangan. Jarak toko Reka Records dan kayutangan memang tidak seberapa jauh. Akan tetapi dengan bawaan sebanyak dan sebesar itu dan hanya dibantu satu orang tim Reka Records bernama Dhany membuat saya sedikit kebingungan. Apalagi saat itu perhelatan RSDMLG 2016 jatuh pada hari Sabtu, dimana jalanan Malang dipastikan akan lebih padat daripada hari biasanya.

Tanpa berpikir panjang dan membuang waktu, kami berdua langsung membagi barang dan segera meluncur ke lokasi RSDMLG 2016 dengan sepeda motor kami. Dampaknya, sepanjang perjalan kami harus sering berhenti untuk mengamankan posisi box dan kotak kardus yang kami bawa. Sepertinya saat itu kami hanya peduli keselamatan rilisan yang dibawa daripada keselamatan kami. Hahahahahah..

Sesampainya di Malang Digital Lounge (lokasi RSDMLG 2016), kami langsung menuju booth yang sudah dibagi oleh tim Malang Record Store Day. Terlihat sudah ada beberapa orang yang datang untuk berburu. Ketika kami sedang menata rilisan-rilisan, ada momen yang membuat saya kagum. Yakni kunjungan pemuda-pemudi yang masih berseragam sekolah yang menghampiri booth kami dan mengajukan beberapa daftar nama rilisan yang sedang dicarinya. Saya pribadi langsung merasa kagum dan bingung. Kagum karena masih ada pemuda-pemudi sekolah yang masih mau menyisihkan uang jajan mereka untuk mengkonsumsi rilisan fisik di jaman yang serba digital ini dan memiliki antusiasme tinggi terhadap momen semacam Record Store Day, Serta bingung karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka secara bertubi, sedangkan saat itu saya bersama Dhany sedang menata dan mendata barang yang baru saja datang. Hahahahha..

Acara berlanjut, terlihat beberapa booth yang masih kosong dan belum terisi. Pengunjung juga masih bergantian datang dan pergi. Akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB satu persatu record label dan record store mulai berdatangan dan mempersiapkan amunisi mereka untuk dipampang diatas meja booth mereka. Pengunjung RSDMLG 2016 pun kian ramai dan memadati lokasi. Suara-suara riuh pengunjung mulai mengisi dan meramaikan suasana di ruangan Malang Digital Lounge saat itu.

Keseruan RSDMLG 2016 bertambah ketika terlihat banyak wajah-wajah baru yang mengisi booth RSDMLG 2016. Wajah baru dari para record label atau record store yang menghiasi RSDMLG 2016 saat itu menambah kemeriahan dari pergelaran tahun sebelumnya. Menariknya lagi kali ini ada salah satu booth yang memang khusus menjual alat pemutar rilisan fisik seperti turntable, walkman, tapedeck hingga discman.

Selama acara berlangsung, jujur saya selalu mengawasi koleksi rilisan yang saya bawa dan berharap ada beberapa orang yang berminat untuk membelinya.

Dewa rilisan fisik sepertinya mendengar doa saya. Satu persatu rilisan koleksi pribadi saya mulai mendapat perhatian dan berhasil terjual. Hasilnya bisa dibilang lumayan dan malah diluar dugaan saya. Saat itu saya hanya membawa beberapa koleksi kaset dan menjualnya rata dengan harga dua puluh ribu rupiah. Setelah mengetahui ada beberapa rilisan saya yang terjual, keberanian saya muncul untuk berpatroli ke beberapa booth record label dan record store.

Beberapa daftar rilisan yang saya inginkan pun berhasil saya dapatkan. Bahkan saya juga berhasil membawa pulang beberapa kaset dari band-band lokal idola saat saya masih duduk di bangku sekolah dengan harga yang sangat bersahabat. Dan bahagianya lagi, hari itu saya mendapatkan seluruh rilisan tanpa mengeluarkan uang sepersenpun. Heheheheh…

Seperti pergelaran sebelumnya, RSDMLG kali ini juga menampilkan performa band yang sengaja merilis album pada momen RSDMLG 2016 dan ditambah dengan penampilan band serta musisi yang sedang hangat menjadi buah bibir di kalangan pecinta musik kota Malang. Adalah Kingkong Milkshake dan FRANK! yang meresmikan debut rilisan mereka pada momen RSDMLG 2016. Kemudian ada penampilan band Shewn yang merupakan band pendatang baru dari kota Malang. Serta Iksan Skuter yang juga beberapa hari sebelumnya telah merilis album ke-5 bertajuk Benderang Terang dan sedang dalam proses merampungkan agenda tour nya ke 12 kota seluruh Indonesia bertajuk “Benderang Terang Tour 2016”.

Selain penampilan musisi/band, ada juga sesi obrolan hangat bersama tiga orang dari pihak label yakni Mas Alo (Barongsai Records), Vino (Haum Entertainment) dan Mas Oox (Confuse Records) yang di moderatori oleh mas Erwin dari media Portal Musik Malang. Sesi obrolan yang banyak membahas tentang bagaimana sistem kerja manajemen label, strategi promosi label, sistem kerja sama yang diterapkan oleh pihak label dengan para pelaku musk, hingga obrolan menarik lainnya perihal pentingnya konsumsi rilisan fisik yang merupakan bentuk apresiasi terhadap karya pelaku musik membuat malam RSDMLG 2016 semakin menarik. Terbukti banyak interaksi dari para pengunjung untuk mengutarakan pertanyaan dan pendapat mereka pribadi kepada para pembicara.

Waktu cepat berlalu dan sungguh tidak terasa. Hingga perhelatan RSDMLG 2016 sampai pada penghujung acara. Iksan Skuter yang dipercaya untuk menjadi penampil terakhir sekaligus penanda jika akan berakhirnya acara Malang Record Store Day 2016 tampil begitu meyakinkan dan membuat puluhan pasang mata tertuju padanya. Seperti biasa, Iksan Skuter mampu membuat penonton menikmati dan mencermati setiap lirik dan petikan gitar yang dimainkannya.

Malang Record Store Day 2016 pun diakhiri. Para tim RSDMLG terlihat bergembira akan kesuksesan perhelatan Malang Record Store Day 2016.

Dan saya tentu begitu bahagia. Dan bahagia saya akan selalu abadi.Ya! ABADI! Karena kisah kebahagiaan saya akan selalu ada mengiringi setiap rilisan fisik yang saya dapatkan pada perhelatan Malang Record Store Day 2016. Terima kasih pada kalian yang selalu berkarya dan melahirkan rilisan fisik. Tentunya juga pada semua pihak yang mendukung terus keberadaan dan kelestarian akan pentingnya rilisan fisik.


 
 
 

Comments


© 2023 by Closet Confidential. Proudly created with Wix.com

bottom of page