Sounds Of November 2016
- Hilman
- Nov 30, 2016
- 4 min read

Adalah sebuah rangkuman berbumbu sedikit ulasan mengenai apa yang bulan ini LYT beritakan. Dari sekian berita yang di dapat bulan ini, rangkuman ini tentu dibuat bukan berdasarkan karya terbaik. Apalagi sebagai tolak ukur untuk menghakimi sepihak karya-karya yang kami lewatkan untuk diberitakan.
Dari sekian banyak karya yang lahir pada bulan November ini, entah itu yang kami beritakan atau yang telah kami lewatkan, rangkuman ini tercipta melalui pemilihan yang acak dengan waktu pembuatan yang sangat singkat. Jadi, rangkuman ini hanya bersifat sebagai pengingat apa yang sudah satu bulan ini kita lewati bersama.
1. Vira Talisa – Walking Back Home
Orange Cliff Records
Semenjak awal kemunculannya, Orange Cliff dicap menjadi label yang berbahaya karena keganasan dari musik para nya. Namun bulan ini cap itu seakan sudah tidak teralalu berlaku lagi untuk Orange Cliff setelah mengenalkan materi terbaru dari Bin Idris yang merupakan solo vokalis Sigmun. Belum lagi si gadis cantik pendatang baru yang bersuara merdu, Vira Talisa dengan single barunya berjudul “Walking Back Home”.
Jika sebelumnya penggandrung sound berat Sigmun, KAITZR, dan Kaveman itu masih bisa melanjutkan bermain papan seluncurnya ketika materi Bin Idris dinyalakan. Maka single Vira Talisa “Walking Back Home” saya yakin berhasil membuat mereka menyudahi permainan untuk pulang dengan raut wajah senang. Saatnya beristirahat dan menikmati minuman hangat di rumah untuk menghilangkan lelah, tentu saja lebih nikmat dengan suara Vira Talisa.
2. Morfem – Anabas Testudineus
Musik Morfem tidak terlalu banyak berubah, tapi saya sendiri juga tidak bisa membayangkan bagaimana jika mereka merubah arah musiknya menjadi manis atau bahkan maskulin. Morfem selalu mengerti bagaimana memperlakukan kotornya itu untuk selalu bisa membuat kepala dan tubuh ini melayang di area .
3. Gerram – Rona Lara
Tanah Sriwijaya belakangan ini begitu rajin melahirkan unit musik yang berbahaya. Setelah Auman memutuskan untuk menanggalkan taringnya, lihat saja siapa yang selanjutnya datang. Salah satunya adalah Gerram yang membawa single terbaru berjudul “Rona Lora”. Begitu berat, gelap, basah dan tentunya berbahaya.
4. Babirusa - Pesta Pora Babirusa
Pendatang baru yang dihuni oleh wajah-wajah yang cukup dikenal skena musik kota Malang. Babirusa keluar disaat pesta-pesta para tikus dan babi serakah berdasi itu digelar di tengah hingga pinggiran kota dengan tajuk acara ‘Pembangunan’ dengan melibatkan secara paksa para rakyat lengkap dengan fasilitas kekerasannya. Babirusa hadir dan siap memberikan isyarat bahaya dengan pesta pora babirusa.
5. Rollfast - Off! The Twisted!
Cassette by Disaster Records
Pertama kali menonton performa mereka di atas panggung ketika peluncuran album pertamanya sudah begitu memikat dan menawan. Hantaman yang begitu berat, aransemen musik dengan pembagian yang begitu padat dan akurat membuat saya semakin yakin jika pentolan Heavy Metal sekalipun akan tersenyum manis jika melihat aksi para pemuda dari pulau Dewata ini.
Namun sepertinya yang Rollfast inginkan lebih dari itu. Single berjudulOff! The Twisted! Memang belum jauh meninggalkan musik yang mereka suguhkan pada album pertamanya. Akan tetapi ada potensi besar jika mereka sepertinya akan lebih berani bereksplorasi berpetualang ke musik baru. Seperti pada single terbarunya yang mengingatkan saya pada serpihan-serpihan yang berserakan pada materi pembuka album milik Refused untuk diadopsi di beberapa bagian “Off! The Twisted!” yang tampilan musiknya kini sedikit lebih agresif.
6. Pronks – Do It
Barongsai Records
Jujur, sedikit sulit untuk menasbihkan mereka bermain pada ranah musik seperti bagaimana. Terdengar berat dengan distorsi, namun terlalu cepat untuk ukuran musik yang konon disebut dengan Garage rock? mungkin tidak banyak. Oke, lupakan saja. Sepertinya mereka lebih suka bersenang-senang dengan cara mereka sendiri.
Beberapa waktu lalu meluncurkan video musik terbaru,Pronks membuat semua orang tersenyum (termasuk saya). Pasalnya, pada video tersebut terlihat bagiamana ‘polos’nya mereka tanpa skenario yang harus dibuat-buat. Jadi singkirkan dulu permasalahan teknis yang ingin kalian bahas. Karena kejujuran seperti yang mereka visualkan tentu menjadi barang langka di jaman sekarang.
7. Bagas Yudhiswa – Hard Things
Pria satu ini memang sungguh produktif melahirkan karya-karya untuk projek solonya. Memainkan berbagai jenis warna musik yang sepertinya dampak dari musik apa yang sedang intim dirinya dengar belakangan. Inisiator Beeswax dan juga personil Megatruh ini memang layak untuk menjadi contoh remaja, jika masalah hati haruslah tuntas dengan cara diluapkan melalui karya. Jangan malah dihanyutkan menjadi sampah pada media atau malah berakhir dengan darah.
8. Brigade 07 – Bermimpilah
Single terbaru Brigade 07 ini mampu mengajak saya beranjak dari tempat duduk untuk mengambil dan memutar kembali album mereka bertajuk Karena jujur saja saya lupa kapan terakhir kali memutar album tersebut. Setelah selesai menyimak satu persatu materi pada album tersebut dan kembali menyimak single terbaru mereka. Saya rasa terjadi banyak pendewasaan pada diri Brigade 07.
Selain perubahan yang sangat terasa dari segi lirik yang kini singkat namun kuat dan jauh dari kesan ‘bertele-tele’. Pada single “Bermimpilah” musik Brigade 07 semakin dewasa untuk mampu mendamaikan aransemen musiknya ketika harus terjadi pergantian emosi agar tetap nyaman didengar. Saya rasa single ini akan menjadi babak baru, bahkan pendengar yang sebelumnya tidak pernah sependapat sekalipun akan segera berdamai ketika mendengar musik Brigade 07 yang kini terdengar segar namun tetap dekat dengan karakter musiknya yang dulu.
9. Bin Indris – How Naïve
Orange Cliff Records
Beberapa hari sebelum resmi meluncurkan album pertamanya, vokalis band Sigmun, Haikal Azizi melalui nya bernama Bin Indris meluncurkan video musik untuk single berjudul “How Naive”. Single “Dalam Wangi” yang sebelumnya diperkenalkan sudah bisa menggambarkan bagaimana Haikal Azizi sedang menikmati waktu sendirinya dalam sepi.
Masih dalam kesendirian, mendengarkan “How Naive”sama halnya membayangkan pelukan seorang Haikal Azizi melalui Bin Idris bak seorang sahabat ketika sendiri berjalan kaki menyusuri jalan setapak berserakan daun kering berguguran. Bin Idris membisikkan petuah dengan cara yang begitu hangat.Meski tak semuanya harus sependapat, namun kehangatan Bin Idris sulit untuk tidak dijadikan sahabat.
10. Linger - Nobody’s Property
Project solo dari vokalis Write The Future dan inisiator MUCH, Dandy Gilang. Kisah curahan hatinya tergambarkan jelas ketika hanya membaca judul album yang konon akan dirilis dalam waktu dekat, . Single “Nobody’s Property” menjadi materi pertama yang dikenalkan Dandi melalui Linger.
Saya rasa musiknya masih terdengar relevan jika dibawakan oleh MUCH. Mungkin yang membedakan hanya emosinya saja. Jika di MUCH Dandy mnenciptakan lagu bersama Anggi, berbeda halnya di Linger. Dandi lebih bereksplorasi dengan emosinya sendiri perihal apa yang sedang dirasakannya secara lebih personal, terntunya ini berdampak pada emosi musik yang diciptakannya.
11. Tani Maju Ft. Iksan Skuter – Kastol
Tidak perlu terlalu serius, nikmati dan lenturkan saja badan ini untuk ikut bergoyangmengikuti irama yang mereka mainkan. Panggil mereka Duet Kastol yang mampu merekatkan tubuh-tubuh di lantai dansa.
Ulasan ini menjadi salah satu program di kanal musik LYT Media pada bulan November 2016 dimana nantinya akan berlanjut setiap bulannya.
Commentaires